Laman

Jumat, 03 Maret 2017

CERPEN



 CHATZONE
Pernah mendengar istilah chatzone?baiklah aku akan menjelaskannya.
Chatzone adalah suatu hubungan yang hanya sebatas chatnamun kita berharap lebih dari itu. Itulah kurang lebihnya. Dan kali ini aku akan menceritakan kisah Remaja ku yang sering kali terkena chatzone dengan seseorang.
Flashback 4 tahun yang lalu.
8 Februari 2012
Saat ini aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA semester 2, aku adalah remaja yang sangat kecanduan akan barang elektronik yang bernama Gadget, bersosial dengan orang jauh yang bahkan tidak akan pernah ketemu adalah hal kesenangan tersendiri untukku.
Kini aku sedang asik berchat dengan seseorang yang bernama Alfa.Cowo yang setengah jam lalu menngirimku private chat di social media yang bernama Line.
aku akui Alfa adalah orang yang sangat Humoris, meski baru setengah jam, Alfa mampu membuatku tertawa saat membaca chat darinya. Serasa aku mengenal Alfa dalam duniaku, dan seperti aku mengenalnya lama.
“nah, ketawa-tawa, kaya orang gila” tegur sahabatku bernama Fera yang sedang duduk di bangku sebelahku. Memang kini aku tengah berada di sekolah, karena kelas sedang tidak ada guru, jadi aku bebas bermain Gadget.
“hahaha, lihat deh Ra! Dia lucu banget”ucapku sambil memperlihatkan layar Gadget ku yang terdapat kata-kata lucu dari Alfa. Namun Fera bukannya melihat  dia malah kembali membaca buku novel hasil bajak dari adik kelas. Aku yang melihat sikapnya hanya berdecak sebel dan kembali berchat dengan Alfa, sambil sesekali cekikikan.
hingga sampai waktu istirahatpu aku masih asik berchat dengan Alfa saat sedang memakan bakso di kantin.
Namun tiba-tiba kurasakan ponsel ku seperti dirampas oleh seseorang yang ternyata adalah Fera.
aku menatapnya dengan kesal sambil berusaha mengambil alih ponselku
“Fer!! Apaansih Lo, rese deh!”ucapku sambil masih mengambil ponsel yang semakin jauh dari jangkauanku.
“Anin!! Lo mau mewek lagi hah?! Ini udah keberapa kali lo kena Chatzone?Gue gak mau yaa jadi pelampiasan lo gara-gara ni cowo cuma jadiin lo teman di ponsel dia. so please buka mata lo dan tobat. Lo gak bisa jadiin mantan chatzone lo yang lalu sebagai pelajaran?” omel Fera masih sambil menjauhkan ponselku.
aku mulai berhenti berusaha mengambil ponselku dan merenungkan masa laluku.
Yaa ku akui aku terjebak chatzone bukan hanya sekali, dua kali atau pun tiga kali tapi aku telah mengalami chatzone sebanyak 48 kali, yaa empat puluh delapan kali. Dan sebanyak itu juga aku selalu mengadu ke Fera dan menangis ke dia, menjadikan dia sebagai pelampiasan kekesalan dan kesakitan hatiku.
terutama saat chatzone ke 28 ku.
Saat itu ada seorang cowok bernama Agam, dia baik dan humoris.Membuatku nyaman dengannya meski dia 4 tahun lebih tua dariku.Aku dan dia hampir 2 bulan menjalankan chatzone, dan aku rasa aku mulai menyukainya.2 bulan ku lalui dengannya penuh dengan canda tawa seakan aku dan dia menjalin sebuah hubungan. Hingga suatu saat dia menanyai hari ulang tahunku dan juga apa yang perepuan sukai, dan dia juga sering menceritakan seorang cewe yang tengah dekat dengannya di social media, membuatku berpikir bahwa cewe itu adalah diriku.
namun aku salah saat aku pertama kali bertemu dengannya di sebuah acara pertunangan kakak sepupuku yang ternyata dia adalah pemeran utama cowo dalam acara itu, yaaa dia bertunangan dengan kakak sepupuku dan cewe yang dia maksud adalah kakak sepupuku. Sakit rasanya mengetahui itu. Membuatku menangis berhari-hari, mengadu ke Fera yang jelas tak bisa berbuat apa-apa selain mengomeliku,menasehati dan memberiku tissue. Meski terdengarnya lebay namun bagaimanapun aku menjalin chat dengan 2 bulan. Jangka chat yang cukup lama dengan seseorang yang tidak kita kenal.
Dan mulai saat itu Fera selalu mengomeliku jika aku mendapat teman baru untuk Chat.
“berarti lo gak suka donk kalo gue nangis di lo!”tanyaku dengan tajam
“IYA” ucapnya tegas dengan nada lebih tinggi.
“Yaudah gak usah temenan sama gue lagi!”aku tidak serius mengucapkan hal ini. Bagaimanapun aku tidak ingin kehilangan sahabatku.
“astaga Anin!! Lo tuh gak ngerti rasanya ngeliat sahabat lo nangis Cuma gara-gara cowo gak jelas, yang dia kenal hanya sebatas chat .gue gak suka ngeliat sahabat gue nangis karena itu buat gue sedih juga” jelas Fera panjang lebar membuatku terharu dengannya.
aku langsung memeluknya.
“aduh sahabat gue baik banget! Tapi tenang aja gue gak bakal nangis kalo ni  cowo ninggalin perasaan gue”ucapku dengan nada manis, yang sukses membuat Fera jijik dan melepas pelukannya lalu lari. Aku yang melihat tingkahnya hanya tertawa.Astaga anak itu.Pikirku.
Setelah kejadian di kantin hari itu Fera tidak begitu ngeselin dan tidak juga melarangku untuk chat dengan Alfa hanya saja kadang suka menyindirku jika aku mulai cekikikan seperti orang gila.
********

14 februari 2012
Aku duduk di bangku yang tersedia dekat pagar sekolah, menunggu sebuah jemputan.
saat pandangan ku lurus ke depan ku lihat seseorang cowok tersenyum manis ke padaku, ku akui dia cowok yang gagah, ku lemparkan juga sebuah senyuman tulusku untuknya. Ku lihat cowok itu memegang sebuah kotak coklat dan mawar merah.Aku berfikir bahwa cowok itu adalah cowok yang romantis.
namun tiba-tiba saja cowo itu menghilang bersama dengan sebuah mobil truk yang melintas. Dan saat itu juga aku reflek berteriak kencang.
“AAAAAAAAA”teriakku sambil menutup mata, tiba-tiba saja ku rasakan sebuah keringat membanjiri pelipisku, ku seka keringat itu. Lalu ku edarkan pandanganku ke sekitarku, ini bukan depan sekolah tapi ini seperti kamarku, ku lihat kea rah jam weker yang berada di atas mejasamping tempat tidur menunjukan pukul 02.05.
astaga ini Cuma mimpi?tapi kenapa terasa begitu nyata. Tapi-’ di saat aku sibuk dengan pikiranku.Ku dengar ponselku berbunyi, bertanda ada sebuah notifikasi masuk.
Ku usap layar ponselku untuk membuka kunci dan ku buka ruang chat  yang ternyata ada chat dari Alfa.
Tidurlah.besok kamu sekolah| 02.06 A.M
Dari mana dia tau bahwa aku terbangun?apa dia berada di sekitar sini.
ku tolehkan kepalaku ke sekitar dan terutama ke luar jendela, siapa tau Alfa berada di sekitar sini. namun nihil aku tidak menemuinya. Ku putuskan untuk membalas chatnya.
02.07 A.M|Kok kamu tahu?
Karena aku ada didekatmu|02.07 A.M
Aku tidak merinding membaca balasannya atau pun merasa aneh, yang aku fikirkan hanya dia berusaha untuk mencairkan suasana.
dan tak terasa aku berchat dengannya hingga kurang lebih setengah jam hingga kini aku mengantuk.
Tidurlah.kamu sudah ngantuk. Selamat tidur|02.38
Dan akhirnya aku pun tertidur dengan pulas,setelah membaca chat darinya dan tanpa membalasnya.
******
Saat disekolah, aku menceritakan isi chatku dengan Fera, hal ini biasa aku lakukan meski Fera tidak mendengarkanku.
tapi saat aku bercerita tentang chat saat aku terbangun dini hari, Fera langsung menatapku aneh.
“tunggu!lo gak aneh saat dia chat pertama kali lo bangun?”tanya Fera membuatku berpikir, benar juga bagaimana dia bisa tahu dan chat aku pada jam segitu.
“nah! Kan gue udah bilang ini cowok aneh”ucap Fera dengan yakin.aku hanya menatapnya sambil menaikan satu alisku.
“yaelah Ra, setiap cowok yang dengan gue selalu aja lo bilang aneh!”ucapku saat mengingat dia selalu bilang kalo mantan chatzone ku itu aneh.
“gak! Ini itu anehnya beneran tau! Coba deh! Masa dia gak pernah pasang foto profil gituh?”ucap Fera meyakinkanku. Tapi menurutku itu bukan hal yang aneh itu hal yang biasa bukan di dunia maya.
“mungkin aja dia jelek atau gak pede gituh”jawabku dengan cuek.
“coba deh lo minta fotonya ya kali sapa tahu yang chat sama lo itu anak-anak di kelas yang ngerjain lo atau mungkin om-om atau lebih parahnya kai-kai nanti kalo lo di guna-gunain gimana?!”seru Fera mulai parno.
ck.ckFera! Lo kebanyakan baca buku, jadi gini nih otak lo konslet dan di cuci sama para Author gadungan”ucapku sambil menoyor kepalanya. Namun seperti biasa Fera melawan dan membela idolanya yang tak lain adalah para Author senior ataupun Author dunia Orange.
Tapi Fera benar juga, kenapa aku tidak minta fotonya saja? Setidaknya buat jaga-jaga saja. Namun saat aku meminta fotonya ia tidak memberikannya dia malah mengajakku untuk ketemuan.
Untuk apa fotoku?lebih baik kita
        ketemuan. Saat istirahat ke 2 di
        lorong bahasa kelas 3|
10.45
“Ra, Alfa ngajak gue ketemuan istirahat kedua”ucapku memberi tahu Fera.
“hah? Lo gak bilang kalo dia sekolah di sini”balas Fera, benar juga, aku baru tau kalo dia sekolah disini.
“nahh kan gue bilang apa. pasti ni yaa anak-anak ada yang ngerjain lo!”ucap Fera sangat yakin sambil menyatukan tangannya, bertanda ia sangat amat yakin!.
“tuhkan-tuhkan otak lo! Astaga lama-lama gue hapus tuh aplikasi di ponsel lo”ucapku  mulai geregetan, semenjak dia mengenal aplikasi yang sering di sebut ‘dunia orange’ itu makin membuat Fera makin ngaco.
“ish enak aja lo! Gini deh gue bakal ikut lo ketemu dia! biar jaga-jaga”ucap Fera, baiklah istirahat kedua nanti aku akan menemui Alfa.
astaga pasti akan menyenangkan bertemu dengan Alfa. Kenapa waktu istirahat kedua begitu lama?.

Kini istirahat kedua pun tiba,aku dan Fera sudah berada di lorong bahasa kelas 12. Lorong ini sangat sepi dan sudah tidak di pakai sejak aku kelas 10 semester 2 .karena jurusan bahasa telah dihapus di SMA ku, entah karena apa. lorong ini begitu sepi, tidak terurus dan sedikit menyeramkan.
“teman lo kok aneh sih Nin! Ngajak ketemuan itu di kantin kek, atau taman sekolah, atau lebih gentle itu datangin kelas lo!”dumel Fera yang terus meliati daerah sekitar. Aku hanya bisa menyurh Fera diam sambil mencari sosok laki-laki.
“Nin!Nama teman lo itu Alfa Ramadhan?”tanya Fera, aku hanya mengangguk, lalu Fera kembali memanggil namaku sambil memukul pundakku, aku yang sedang mencari sosok Alfa pun terganggu akan kelakuan Fera.aku pun menoleh dan memandangnya seolah bertanya ‘apasih?’.
lalu Fera menunju sebuah mading tepat disamping kami. Lalu aku menoleh kearah mading. Disana ada sebuah artikel dan sebuah foto seorang cowok dengan seragam sekolah, muka tidak asing seperti..tunggu ini seperti cowok yang ada di mimpiku tadi malam.
aku langsung membaca Artikel tersebut
Kecelakaan maut kini terjadi di depan sebuah SMA, dan kini korbannya seorang siswa berprestasi bernama Alfa Ramdhan .siswa yang kerap di panggil Alfa ini seorang siswa kelas 2 SMA, siswa yang di kenal dengan prestasinya….
Belum habis aku membaca artikel itu, kini air mataku mengalir.jadi Alfa udah meninggal?ini mustahil! Mana mungkin seorang yang udah meninggal bisa berchat denganku?.Ku lihat tanggal penerbitan artikel tersebut yang ternyata tanggal 14 februari 2008.
tiba-tiba kurasakan ponselku bergetar menandakan notifikasi masuk.yang ternyata dari Alfa.
Hy Anin. Aku seneng banget selama seminggu ini kamu mau membalas chat ku, aku tau pasti kamu bingung. Kamu gak perlu tahu, mungkin kamu baru mengenalku,tapi aku udah mengenalmu sejak lama, saat kamu MOS. Saat itu aku senang kamu membalas senyumku, sampai aku tak sadar melangkahkan kakiku dan berakhir maut. Padahal saat itu aku ingin menyatakan perasaanku.
aku bersyukur tuhan memberikan ku kesempatan dengan cara tidak masuk akal ini. Meski kita tidak bertemu dengan cara langsung meski kamu tidak melihatku, aku akan selalu di samping mu.
Setelah aku membaca dan berniat untuk membalasnya,tiba-tiba saja roomchat itu sudah hilang dan yang sekarang ada hanyalah gambar daftar obrolan di akunku.
Aku terduduk, terdiam. Aku menangis dalam diam, kurasakan Fera memelukku. Memberi ku kekuatan.
“mungkin gue bodoh nyuruh lo hal ini tapi gue gak akan nyesal nyuruh lo ini! Jadi sekarang lo nangis, lo boleh jadiin gue pelampiasaan lo”ucap Fera yang mengikar ucapannya beberapa hari yang lalu. Dan saat itu juga aku menangis,sesegukan sambil memukul dadaku, berusaha menghilangkan rasa sakit di hatiku.
Flashback off
Dan saat itu aku tersadar bahwa chatzoneku yang ke 49 lebih menyakitkan dari yang ke 28 dan paling menyakitkan.Dan chatzone ke 49 adalah chatzone yang terakhir yang kulakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar